Mekanisme Transpor Membran
 
    Metabolisme merupakan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan energi yang
 diperlukan untuk hidup. Berbagai macam molekul, seperti molekul makanan
 maupun gas oksigen dan karbondioksida senantiasa keluar-masuk sel dalam
 proses tersebut. Setiap molekul memiliki sifat yang khas, begitu pula 
membran sel. Transport membran selain merupakan sebuah proses gerakan, 
ternyata sangat dipengaruhi oleh interaksi antara membran sel dengan 
molekul-molekul yang ditranspor. Hal itu bisa dilihat pada “keragaman 
jalur” berbagai molekul untuk melewati membran sel.
    Berikut ini pembahasan yang lebih mendalam mengenai transpor pada membran sel.
A. Pengertian Mekanisme Transpor pada Membran
   Mekanisme transpor 
pada membran adalah proses keluar masuknya molekul melewati membran sel.
 Berbagai macam molekul, seperti glukosa, oksigen, dan karbondioksida 
senantiasa harus melewati membran sel untuk keluar-masuk sel dalam 
proses metabolisme.
Gambar 1.1 Membran sel diunduh dari (http://citadel.sjfc.edu )
Gambar 1.2 Membran Sel diunduh dari (http://www.goldiesroom.org)
   Membran sel terbentuk dari struktur 
fosfolipid bilayer. Bagian luar bersifat hidrofilik, sementara bagian 
dalam bersifat hidrofobik. Sifat kimia membran sel tersebut, berpengaruh
 terhadap molekul-molekul yang bergerak melewatinya. Untuk lebih 
mendalaminya, berikut ini disajikan berbagai macam jenis-jenis mekanisme
 membran sel dan perbandingannya.
B. Jenis-jenis Mekanisme Transpor pada Membran
 Gambar 1.3 Analogi perbedaan transpor mebran pasif dan aktif dinduh dari (http://www.lionden.com/slides-cell.htm)
Gambar 1.3 Analogi perbedaan transpor mebran pasif dan aktif dinduh dari (http://www.lionden.com/slides-cell.htm)
   Transpor membran pada sel dibedakan 
menjadi dua berdasarkan penggunaan energinya, yakni transpor membran 
aktif yang memerlukan energi dan transpor membran pasif yang tidak 
memerlukan energi.
1. Transpor Membran Aktif
Mekanisme transpor pada membran secara 
aktif terjadi karena molekul tidak bisa dilewatkan secara langsung 
melewati fosfolipid bilayer atau karena jumlah molekul di luar sel yang 
lebih sedikit. Molekul yang mengalami kesulitan untuk melewati membran 
sel umumnya terjadi karena interaksi antara membran sel yang memiliki 
ekor bagian dalam yang bersifat hidrofobik non polar dengan molekul yang
 bersifat hidrofilik dan atau polar. Selain itu, ukuran molekul yang 
besar juga merupakan faktor penghambat untuk melewati membran sel.
Transpor membran secara aktif sendiri terdiri dari beberapa macam, antara lain:
a. Pompa ATP
   Mekanisme pompa ATP terjadi akibat 
perubahan pada protein membran yang mengalami perubahan bentuk sehingga 
memungkinkan molekul bisa melewatinya untuk keluar atau masuk sel. 
Perubahan konformasi itu sendiri terjadi dengan penggunaan ATP.
Gambar 1.4 Pompa ATP diunduh dari (pelauts.com)
b. Kotranspor
   Kotranspor adalah transpor zat yang 
mengaktifkan transpor zat lain melewati membran plasma. Kotransport 
dibedakan menjadi dua, yaitu simport dan antiport. Disebut simport 
apabila kedua jenis zat memiliki arah pergerakan yang sama, dan disebut 
antiport apabila arah pergerakannya berlawanan. Contoh mekanisme kotranspor, berupa pompa potasium dan sodium.
Gambar 1.5 Kotranspor diunduh dari (http://keepinapbiologyreal.wikispaces.com)
c. Endositosis dan Eksositosis
     Endositosis adalah transpor makromolekul dan materi ke dalam
 sel dengan cara membentuk vesikula baru dari membran plasma.  
Endositosis dibagi menjadi 2, yaitu pinositosis (pemasukan zat cair) dan
 fagositosis (pemasukan zat cair).  Sedangkan  eksositosis adalah transpor makromolekul dan materi ke luar sel dengan membentuk vesikula baru.
Gambar 1.6 Eksositosis dan Endositosis diunduh dari (http://alevelnotes.com )
2. Transpor Membran Pasif
  Mekanisme transpor membran secara pasif
 terjadi dengan memanfaatkan prinsip sederhana difusi. Molekul akan 
berpindah dari seuatu area yang konsentrasinya tinggi ke rendah. Hal ini
 menyebabkan sel tidak perlu mengeluarkan energi.
a. Difusi
    Difusi adalah perpindahan molekul 
atau ion. Sebagai akibat gerak acak, dari daerah berkonsentrasi tinggi 
ke daerah dengan konsentrasi rendah. Kecepatan difusi zat melalui 
membran sel tidak hanya tergantung pada gradien konsentrasi (perbedaan 
konsentrasi antar ruang pada sel), tetapi juga pada besar, muatan dan 
daya larut dalam lipid dari partikel-partikel tersebut. Pada umumnya 
zat-zat yang larut dalam lipid, yaitu molekul hidrofobik, lebih mudah 
berdifusi melalui membrane daripada molekul hidrofilik. Membrane sel, 
kurang permeable terhadap ion-ion (seperti Na+, Cl-, K+) dibandingkan 
dengan molekul kecil yang tidak bermuatan. Dalam keadaan yang sama, 
molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui membrane sel daripada 
molekul besar
Gambar 1.7 Difusi diunduh dari (http://www.biologyguide.net)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi ialah:
a). Jarak
b). Luas permukaan
c). Beda konsentrasi
d). Suhu
e). Permeabilitas membran
f). Ukuran molekul
b. Osmosis
   Osmosis adalah bagian khusus dari 
difusi. Osmosis ialah pergerakan air dari konsentrasi yang lebih tinggi 
ke rendah melewati membran semipermeabel.
Gambar 1.8 Osmosis diunduh dari (ww.thestudentroom.co.uk)
    Dampak peristiwa osmosis terjadi akibat sel ditempatkan pada kondisi hipertonik maupun hipotonik.
Gambar 1.9 Dampak Terjadinya Osmosis diundh dari (http://bioserv.fiu.edu)
c. Difusi Terfasilitasi
   Difusi terfasilitasi adalah adalah difusi yang dibantu protein pembawa atau dengan saluran protein.
Gambar 2.0 Difusi Terfasilitasi diunduh dari (http://biology.about.com)
  Molekul-molekul yang melewati membran 
sel dengan difusi terfasilitasi adalah molekul-molekul berukuran besar 
seperti glukosa maupun molekul-molekul kecil seperti air yang memiliki 
protein membran khusus sebagai media transpor.
C. Perbandingan Mekanisme Transpor pada Membran
  Selain penggunaan energi. Perbedaan 
lain antara transpor membran pasif dan aktif adalah arah pergerakan zat 
yang ditranspor terhadap gradien konsentrasinya. Pada mekanisme transpor
 pasif, arah pergerakan zat terhadap konsentrasinya adalah dari tinggi 
ke rendah. Sebab pada mekanisme transpor ini tidak ada pengeluaran 
energi. Sedangkan pada mekanisme transpor aktif, zat yang ditranspor 
bergerak dari gradien konsentrasi rendah ke tinggi. Hal ini dimungkinkan
 sebab ada penggunaan energi. Selain itu, perbedaan lainnya adalah 
penggunaan karakteristik molekul yang ditranspor. Molekul bermuatan 
seperti ion dan yang berukuran besar hanya ditranspor secara aktif 
karena tidak bisa menembus fosfolipid bilayer.









 






 
 













